"Keempat pulau yang ada di Jepang harus tenggelam oleh bom nuklir. Jepang tidak lagi perlu ada di dekat kita," sebut pernyataan resmi dari Pemerintah Korut, dikutip dari Strait Times, Kamis 14 September 2017.
"Mereka (Jepang) harus diperingatkan lagi. Tampaknya mereka belum sadar setelah peluncuran beberapa rudal Korut yang mendarat di Jepang," lanjut pernyataan itu.
Menanggapi ancaman ini, juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa ancaman terbaru Korut ini adalah sebuah provokasi yang mengerikan.
Namun, ketika dimintai komentar lebih lanjut, Suga enggan berbicara.
Peluncuran rudal balistik Korut pada Juli kemarin adalah yang paling membuat Jepang geram. Pasalnya, rudal tersebut jatuh di di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.
Pemerintah Jepang juga mengeluarkan imbauan bagi kapal-kapal di Laut Jepang agar tidak mendekat ke lokasi di mana misil balistik itu jatuh.
Akibat uji coba nuklir yang dilakukan oleh Korut sampai enam kali, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menjatuhkan sanksi baru. Namun Korut mengecam hal tersebut dan mengancam untuk melakukan aksi balas dendam.
Enam sasaran utama dalam resolusi sanksi tersebut adalah menutup impor minyak Korut, melarang adanya ekspor tekstil, mengakhiri seluruh kontrak kerja di luar negeri, menekan upaya penyelundupan, menghentikan kerja sama Korut dengan negara lain dan memberi sanksi kepada perusahaan Korut.
Emoticon